Kamis, 27 November 2014

Fisioterapi dada, Nafas dalam, Batuk efektif


by : elsa herlinda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin, massage, dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Dalam pengaturan system pernafasan terdapat banyak tindakan, salah satunya tindakan fisioterapi dada, tindakan nafas dalam dan tindakan batuk efektif. Ketiga tindakan ini mempunyai tujuan dan fungsi yang hampir sama, yang pada intinya untuk pengaturan system pernafasan.
Kontra indikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status asmatikus, renjatan dan perdarahan massif, sedangkan kontra indikasi relative seperti infeksi paru berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya keganasan serta adanya kejang rangsang.

1.2        Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan tujuan dari fisioterapi dada?
2.      Bagaimana standard operasional prosedur fisioterapi dada?
3.      Apa pengertian dan tujuan dari nafas dalam?
4.      Bagaimana standard operasional prosedur nafas dalam?
5.      Apa yang dimaksud dengan batuk efektif?
6.      Bagaimana standard operasional prosedur batuk efektif?

1.3        Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari fisioterapi dada
2.      Untuk memahami standard operasional prosedur fisioterapi dada
3.      Untuk mengetahui pengertian dan tujuan nafas dalam
4.      Untuk memahami standard operasional prosedur nafas dalam
5.      Untuk mengetahui pengertian dari batuk efektif
6.      Untuk memahami standard operasional prosedur batuk efektif


BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada merupakan tindakan yang dilakukan pada klien yang mengalami retensi sekresi dan  gangguan oksigenasi yang memerlukan bantuan untuk mengencerkan atau mengeluarkan sekresi.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan secret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.
Tujuan fisioterapi dada :
a.       Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
b.      Memperkuat otot pernapasan
c.       Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan
d.      Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup
            Jadi tujuan pokok fisioterapi dada adalah mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan secret dari bronkus dan untuk mencegah penumpukan secret, memperbaiki pergerakan dan aliran secret. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktiftermasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik.

2.2    Standard Operasional Prosedur Fisioterapi Dada
Pengertian : Tindakan untuk melepaskan sekret dari saluran nafas bagian bawah    
Tujuan :
1.      Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret 
2.      Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret 
Peralatan :
1.   Kertas tissue
2.   Bengkok 
3.   Perlak/alas
4.   Sputum pot berisi desinfektan
5.   Air minum hangat
Prosedur Pelaksanaan :
A.    Tahap Orientasi
1.      Memberikan salam serta sapa nama pasien
2.      Memperkenalkan diri
3.      Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 
4.      Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
B.     Tahap Kerja
1.   Menjaga privacy pasien
2.   Mencuci tangan dan mengucap basmalah
3.   Mengatur posisi pasien sesuai daerah gangguan paru
4.   Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat
      mulut bila tidur miring)
5.   Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk punggung pasien
      secara bergantian
6.   Menganjurkan pasien inspirasi dalam, tahan sebentar, kedua tangan perawat di
      punggung pasien
7.   Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saat yang bersamaan tangan
      perawat melakukan vibrasi
8.   Meminta pasien menarik nafas, menahan nafas, dan membatukkan dengan kuat
9.   Menampung lender dalam sputum pot
10. Melakukan auskultasi paru
11. Menunjukkan sikap hati-hati dan memperhatikan respon pasien
C.  Tahap Terminasi
1.   Melakukan evaluasi tindakan 
      2.   Merapikan alat
3.   Merapikan pasien
      4.   Berpamitan dengan pasien dan mengucap salam
5.   Mencuci tangan
6.   Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

2.3    Nafas Dalam
        Teknik nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah
Tujuan nafas dalam ini adalah :
            a.       Untuk meningkatkan ventilasi alveoli
            b.      Memelihara pertukaran gas
            c.       Mencegah atelektasi paru
            d.      Meningkatkan efesiensi batuk
e.       Mengurangi stress baik fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan

2.4    Standard Operasional Prosedur Nafas Dalam
         Pengertian : batuk efektif adalah tindakan yang diperlukan untuk membersihkan skret pada jalan nafas
Tujuan :
1.      Untuk meningkatkan ekspansi paru
2.      Mobilisasi secret
3.      Mencegah efek samping dari retensi sekresi
Peralatan :
1.      Sputum pot
2.      Kain kassa
3.      Air hangat dalam gelas
Prosedur Pelaksanaan :
A.     Tahap Orientasi
1.   Memberikan salam serta memperkenalkan diri dan sapa nama pasien
2.   Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3.   Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
B.   Tahap Kerja
      1.   Mengucap basmalah
      2.   Mengatur posisi pasien
      3.   Menganjurkan pasien untuk minum hangat terlebih dahulu
      4.   Menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam 4-5 kali
      5.   pada tarikan selanjutnya nafas dalam ditahan selama 1-2 detik
      6.   Mengangkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan keras, kuat dan cepat
      7.   Membuang secret ke tempat sputum pot
      8.   Melakukan tindakan ini 2-3 kali
      9.   Menganjurkan pasien untuk minum air hangat
      10. Memperhatikan kondisi pasien
      11. Mencuci tangan
  D. Tahap Terminasi
      1.   Melakukan evaluasi tindakan
      2.   Merapikan alat
      3.   Merapikan pasien
      4.   Berpamitan dengan klien
5.   Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

2.5    Batuk Efektif
                     Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara maksimal. Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah terutama untuk melindungi paru paru.
                     Gerakan ini pula yang kemudian dimanfaatkan kalangan medis sebagai terapi untuk menghilangkan lendir yang menyumbat saluran pernapasan akibat sejumlah penyakit. Itulah yang dimaksud pengertian batuk efektif.
                     Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun dibandingkan dengan batuk biasa yang bersifat refleks tubuh terhadap masuknya benda asing dalam saluran pernapasan, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatihkan terlebih dahulu. Dengan batuk efektif, maka berbagai penghalang yang menghambat atau menutup saluran pernapasan dapat dihilangkan.
Tujuan Batuk Efektif :
a.   Merangsang terbukanya sistem kolateral
b.   Meningkatkan distribusi ventilasi
c.   Meningkatkan volume paru
d.   Memfasilitasi pembersihan saluran napas
Manfaat batuk efektif :
Memahami pengertian batuk efektif beserta teknik melakukannya akan memberikan manfaat. Diantaranya, untuk melonggarkan dan melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir, baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran pernapasan maupun karena sejumlah penyakit yang di derita seseorang. Bahkan bagi penderita tuberkulosa (TB), bqtuk efektif merupakan salah satu metode yang dilakukan tenaga medis untuk mendiagnosis penyebab penyakit. Tidak sedikit penderita yang justru mengalami kondisi yang semakin memburuk meski pengobatan telah dilakukan. Bahkan sejumlah penelitian menemukan, tak kurang satu orang dari 4 atau 5 penderita TB mengalami kematian, terutama akibat terlambat memberikan pengobatan maupun kesalahan dalam melakukan diagnosis sehingga pengobatan menjadi tidak efektif.
2.6        Standard Operasional Prosedur Nafas Dalam
Pengertian :  Latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu di saluran nafas dengan cara dibatukkan
           Tujuan :
           1.   Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
           2.   Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
           3.   Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret 
           Peralatan :
           1.   Kertas tissue
           2.   Bengkok
           3.   Perlak/alas
           4.   Sputum pot berisi desinfektan
           5.   Air minum hangat
           Prosedur Pelaksanaan :
A.  Tahap Orientasi
1.   Memberikan salam dan sapa nama pasien
2.   Memperkenalkan diri
3.   Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
4.   Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
B.  Tahap Kerja
1.   Menjaga privacy pasien 
2.   Mencuci tangan dan mengucap basmalah
3.   Mengatur posisi pasien
4.   Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
5.   Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung
      hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
6.   Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung pada
      punggung)
7.   Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
8.   Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir
      seperti meniup)
9.   Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot
10. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat
      mulut bila tidur miring)
11. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2 kali , yang ke-3: inspirasi, tahan
      nafas dan batukkan dengan kuat
12. Menampung lender dalam sputum pot 
D.  Tahap Terminasi
1.   Melakukan evaluasi tindakan 
      2.   Merapikan alat dan pasien
3.   Berpamitan dengan pasien
4.   Mencuci tangan


BAB III
PENUTUP

3.1        Kesimpulan
Dalam pengaturan system pernafasan terdapat banyak tindakan, salah satunya tindakan fisioterapi dada, tindakan nafas dalam dan tindakan batuk efektif. Ketiga tindakan ini mempunyai tujuan dan fungsi yang hampir sama, yang pada intinya untuk pengaturan system pernafasan.

3.2        Saran
Keterampilan kritis untuk tindakan keperawatan khususnya pada tindakan gangguan system pernafasan perlu dipahami benar oleh semua orang untuk lebih memahami dalam berbagai tindakan keperawatan seperti tindakan fisioterapi dada, tindakan nafas dalam, dan tindakan batuk efektif karena ketiga tindakan ini sangat penting untuk system pernafasan kita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar