PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Fisioterapi adalah suatu cara atau
bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai
tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik,
sinar, air, panas, dingin, massage, dan latihan yang mana penggunaannya
disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek
pengobatan.
Dalam pengaturan system pernafasan
terdapat banyak tindakan, salah satunya tindakan fisioterapi dada, tindakan
nafas dalam dan tindakan batuk efektif. Ketiga tindakan ini mempunyai tujuan
dan fungsi yang hampir sama, yang pada intinya untuk pengaturan system
pernafasan.
Kontra indikasi fisioterapi dada ada
yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status asmatikus, renjatan dan
perdarahan massif, sedangkan kontra indikasi relative seperti infeksi paru
berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan
kemungkinan adanya keganasan serta adanya kejang rangsang.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian dan tujuan dari fisioterapi dada?
2.
Bagaimana
standard operasional prosedur fisioterapi dada?
3.
Apa
pengertian dan tujuan dari nafas dalam?
4.
Bagaimana
standard operasional prosedur nafas dalam?
5.
Apa
yang dimaksud dengan batuk efektif?
6.
Bagaimana
standard operasional prosedur batuk efektif?
1.3
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dan tujuan dari fisioterapi dada
2.
Untuk
memahami standard operasional prosedur fisioterapi dada
3.
Untuk
mengetahui pengertian dan tujuan nafas dalam
4.
Untuk
memahami standard operasional prosedur nafas dalam
5.
Untuk
mengetahui pengertian dari batuk efektif
6.
Untuk
memahami standard operasional prosedur batuk efektif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada
merupakan tindakan yang dilakukan pada klien yang mengalami retensi sekresi dan
gangguan oksigenasi yang memerlukan bantuan untuk mengencerkan atau
mengeluarkan sekresi.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari
pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik
yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya
kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan
secret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.
Tujuan fisioterapi dada
:
a.
Meningkatkan efisiensi
pernapasan dan ekspansi paru
b.
Memperkuat otot
pernapasan
c.
Mengeluarkan secret
dari saluran pernapasan
d.
Klien dapat bernapas
dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup
Jadi tujuan pokok fisioterapi dada adalah mengembalikan
dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan secret
dari bronkus dan untuk mencegah penumpukan secret, memperbaiki pergerakan dan
aliran secret. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan
pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan
restriktiftermasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktif karena
kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi
mekanik.
2.2 Standard Operasional
Prosedur Fisioterapi
Dada
Pengertian : Tindakan
untuk melepaskan sekret dari saluran nafas bagian bawah
Tujuan :
Tujuan :
1.
Membebaskan jalan nafas dari akumulasi
sekret
2.
Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi
sekret
Peralatan :
1. Kertas tissue
2. Bengkok
1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak/alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat
Prosedur Pelaksanaan :
Prosedur Pelaksanaan :
A. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam serta
sapa nama pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan
prosedur pelaksanaan
4. Menanyakan
persetujuan/kesiapan pasien
B. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
1. Menjaga privacy pasien
2. Mencuci tangan dan mengucap basmalah
3. Mengatur posisi pasien sesuai daerah gangguan paru
4. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat
3. Mengatur posisi pasien sesuai daerah gangguan paru
4. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat
mulut bila tidur miring)
5. Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk punggung pasien
5. Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk punggung pasien
secara bergantian
6. Menganjurkan pasien inspirasi dalam, tahan sebentar, kedua tangan perawat di
6. Menganjurkan pasien inspirasi dalam, tahan sebentar, kedua tangan perawat di
punggung pasien
7. Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saat yang bersamaan tangan
7. Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saat yang bersamaan tangan
perawat melakukan vibrasi
8. Meminta pasien menarik nafas, menahan nafas, dan membatukkan dengan kuat
9. Menampung lender dalam sputum pot
10. Melakukan auskultasi paru
11. Menunjukkan sikap hati-hati dan memperhatikan respon pasien
8. Meminta pasien menarik nafas, menahan nafas, dan membatukkan dengan kuat
9. Menampung lender dalam sputum pot
10. Melakukan auskultasi paru
11. Menunjukkan sikap hati-hati dan memperhatikan respon pasien
C. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Merapikan alat
3. Merapikan pasien
3. Merapikan pasien
4. Berpamitan dengan
pasien dan mengucap salam
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
2.3 Nafas Dalam
Teknik
nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas
secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik nafas dalam
juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah
Tujuan nafas dalam ini adalah :
a.
Untuk
meningkatkan ventilasi alveoli
b.
Memelihara
pertukaran gas
c.
Mencegah
atelektasi paru
d.
Meningkatkan
efesiensi batuk
e.
Mengurangi
stress baik fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan
kecemasan
2.4 Standard
Operasional Prosedur Nafas Dalam
Pengertian
: batuk efektif adalah tindakan yang diperlukan untuk membersihkan skret pada
jalan nafas
Tujuan :
1.
Untuk
meningkatkan ekspansi paru
2.
Mobilisasi
secret
3.
Mencegah
efek samping dari retensi sekresi
Peralatan :
1.
Sputum
pot
2.
Kain
kassa
3.
Air
hangat dalam gelas
Prosedur Pelaksanaan :
A.
Tahap
Orientasi
1. Memberikan
salam serta memperkenalkan diri dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
B. Tahap Kerja
1. Mengucap
basmalah
2. Mengatur
posisi pasien
3. Menganjurkan
pasien untuk minum hangat terlebih dahulu
4. Menganjurkan
pasien untuk menarik nafas dalam 4-5 kali
5. pada
tarikan selanjutnya nafas dalam ditahan selama 1-2 detik
6. Mengangkat
bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan keras, kuat dan cepat
7. Membuang
secret ke tempat sputum pot
8. Melakukan
tindakan ini 2-3 kali
9. Menganjurkan
pasien untuk minum air hangat
10. Memperhatikan
kondisi pasien
11. Mencuci
tangan
D. Tahap
Terminasi
1. Melakukan evaluasi
tindakan
2. Merapikan alat
3. Merapikan pasien
4. Berpamitan dengan
klien
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
2.5 Batuk Efektif
Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan
benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah
mengeluarkan dahak secara maksimal. Batuk merupakan gerakan refleks yang
bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing dalam saluran pernapasan.
Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah terutama
untuk melindungi paru paru.
Gerakan ini pula yang kemudian dimanfaatkan
kalangan medis sebagai terapi untuk menghilangkan lendir yang menyumbat saluran
pernapasan akibat sejumlah penyakit. Itulah yang dimaksud pengertian batuk
efektif.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan
dengan sengaja. Namun dibandingkan dengan batuk biasa yang bersifat refleks
tubuh terhadap masuknya benda asing dalam saluran pernapasan, batuk efektif
dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatihkan terlebih dahulu.
Dengan batuk efektif, maka berbagai penghalang yang menghambat atau menutup
saluran pernapasan dapat dihilangkan.
Tujuan Batuk Efektif :
a. Merangsang terbukanya sistem kolateral
b. Meningkatkan distribusi ventilasi
c. Meningkatkan volume paru
d. Memfasilitasi pembersihan saluran napas
Manfaat batuk efektif :
Memahami pengertian batuk efektif beserta teknik melakukannya akan
memberikan manfaat. Diantaranya, untuk melonggarkan dan melegakan saluran
pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat adanya lendir yang memenuhi
saluran pernapasan. Lendir, baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun sekret
dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran pernapasan maupun
karena sejumlah penyakit yang di derita seseorang. Bahkan bagi penderita
tuberkulosa (TB), bqtuk efektif merupakan salah satu metode yang dilakukan
tenaga medis untuk mendiagnosis penyebab penyakit. Tidak sedikit penderita yang
justru mengalami kondisi yang semakin memburuk meski pengobatan telah dilakukan.
Bahkan sejumlah penelitian menemukan, tak kurang satu orang dari 4 atau 5
penderita TB mengalami kematian, terutama akibat terlambat memberikan
pengobatan maupun kesalahan dalam melakukan diagnosis sehingga pengobatan
menjadi tidak efektif.
2.6
Standard Operasional Prosedur Nafas Dalam
Pengertian : Latihan
mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu di saluran nafas dengan
cara dibatukkan
Tujuan :
1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
Peralatan :
1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak/alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat
Prosedur Pelaksanaan :
1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak/alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat
Prosedur Pelaksanaan :
A. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
4. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
4. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
B. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mencuci tangan dan mengucap basmalah
3. Mengatur posisi pasien
4. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
5. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung
3. Mengatur posisi pasien
4. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
5. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung
hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
6. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung pada
6. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung pada
punggung)
7. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
8. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir
7. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
8. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir
seperti meniup)
9. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot
10. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat
9. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot
10. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat
mulut bila tidur miring)
11. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2 kali , yang ke-3: inspirasi, tahan
11. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2 kali , yang ke-3: inspirasi, tahan
nafas dan batukkan dengan kuat
12. Menampung lender dalam sputum pot
12. Menampung lender dalam sputum pot
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Merapikan alat dan
pasien
3. Berpamitan dengan pasien
4. Mencuci tangan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Mencuci tangan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam pengaturan system
pernafasan terdapat banyak tindakan, salah satunya tindakan fisioterapi dada,
tindakan nafas dalam dan tindakan batuk efektif. Ketiga tindakan ini mempunyai
tujuan dan fungsi yang hampir sama, yang pada intinya untuk pengaturan system
pernafasan.
3.2
Saran
Keterampilan kritis untuk tindakan keperawatan khususnya
pada tindakan gangguan system pernafasan perlu dipahami benar oleh semua orang
untuk lebih memahami dalam berbagai tindakan keperawatan seperti tindakan fisioterapi
dada, tindakan nafas dalam, dan tindakan batuk efektif karena ketiga tindakan
ini sangat penting untuk system pernafasan kita.