BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian
epidemiologi dirasa perlu diuraikan dalam epidemiologi lingkungan. Hal ini
menjadi sangat penting karena beberapa hal. Yang pertama, zat pencemar
lingkungan akan semakin banyak dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya,
kebanyakan belum, atau tidak jelas efeknya terhadap kesehatan, sehingga perlu
terus dipantau. Pemantauan dengan tujuan sedemikian perlu dilakukan dengan
menggunakan metode penelitian epidemiologi lingkungan, karena gejala yang
ditimbulkan pencemar lingkungan sering kali tidak berbeda dari penyakit infeksi
biasa, sedangkan agentnya sangat berbeda. Selain itu, suatu zat pencemar
(agent) bisa menyebabkan timbulnya gejala dari berbagai penyakit yang dikenal,
dan sebaliknya berbagai zat pencemar (agent) dapat memberi gejala yang sama.
Yang kedua, karena zat pencemar merupakan agent potensial, karena sifatnya yang
tergolong berbahaya. Untuk meneliti masalah tersebut, maka kita perlu
mengetahui prinsip-prinsip dasar dan metode-metode penelitian epidemiologi yang
dapat digunakan untuk penelitian awal.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan penelitian kohort?
2.
Apa saja langkah-langkah penelitian kohort?
3.
Bagaimana ciri-ciri penelitian kohort?
4.
Bagaimana karakteristik penelitian kohort?
5.
Apa kelebihan dan kekurangan dari penelitian kohort?
6.
Apa
yang dimaksud dengan penelitian case control?
7.
Apa saja langkah-langkah penelitian case control?
8.
Bagaimana ciri-ciri penelitian case control?
9.
Bagaimana karakteristik penelitian case control?
10.
Apa kelebihan dan kekurangan dari penelitian case control?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian penelitian kohort
2.
Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian kohort
3.
Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian kohort
4.
Untuk mengetahui karakteristik penelitian kohort
5.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penelitian kohort
6.
Untuk mengetahui pengertian penelitian case control
7.
Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian case control
8.
Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian case control
9.
Untuk mengetahui karakteristik penelitian case control
10. Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari penelitian case control
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kohort
Rancangan
penelitian kohort adalah sebuah rancangan penelitian dimana peneliti
mengelompokkan atau mengklasifikasikan kelompok terpapar dan tidak terpapar,
kemudian diamati sampai waktu tertentu untuk melihat ada tidak efek atau
penyakit yang timbul.
Pada awal
subjek penelitian harus bebas dari penyakit/masalah kesehatan, dari hasil
pengamatan setelah rentang waktu yang ditentukan, dianalisis dengan teknik
tertentu sehingga dapat disimpulkan apakah ada hubungan paparan dengan penyakit
atau efek yang terjadi.
Rancangan penelitian kohort
dibedakan menjadi kohort prospektif dan kohort retrosfektif :
1.
Kohort Prospektif : Rancangan penelitian kohort prospektif apa
bila paparan atau faktor risiko diukur pada wal penelitian, kemudian di follow
up untuk mengetahui efek dari paparan dimasa datang. Lamanya follow up berdasarkan
perkiraan lamanya efek akan terjadi. Biasanya penelitian ini dilakukan
bertahun-tahun.
2. Kohort
Retrosfektif : Pada rancangan penelitian kohort retrospektif faktor risiko dan
efek/penyakit sudah terjadi dimasa lampau sebelum dilakukan penelitian. Dengan
demikian, variabel-variabel tersebut.
1. Merumuskan
pertanyaan penelitian dan hipotesis
Langkah
pertama yang harus dilakukan oleh peneliti, adalah merumuskan masalah atau
pertanyaan penelitian, menentukan apa yang menjadi variabel dalam penelitian,
baik variabel dependen, maupun variabel independen, dan yang selanjutnya
peneliti akan merumuskan hipotesa penelitian.
2.
Menentukan kelompok terpapar dan
tidak terpapar
Pada studi
kohort, harus diperhatikan mengenai penentuan kelompok yang akan mendapat
paparan dengan kelompok yang tidak akan mendapat paparan. Pemilihan kelompok
terpapar yang berasal dari populasi umum memungkinkan peneliti mendapatkan
informasi yang lengkap dan akurat dari subjek penelitian. Populasi umum merupakan
pilihan yang tepat pada beberapa keadaan, seperti:
a.
Prevalensi paparan pada populasi
cukup tinggi
b.
Batas geografik jelas, dan secara
demografik stabil
c.
Ketersediaan catatan demografi yang
lengkap dan up to date
Selain populasi umum, kita dapat
menggunakan populasi khusus. Populasi khusus merupakan alternatif pada keadaan
apabila prevalensi paparan dan kejadian penyakit pada populasi umum rendah, dan
adanya kemudahan untuk memperoleh informasi yang akurat.
Kelompok tidak terpapar atau
kelompok kontrol dalam penelitian kohort adalah kumpulan subjek yang tidak
mengalami pemaparan, atau pemaparannya berbeda dengan kelompok target.
Penentuan kelompok tidak terpapar dapat dipilih dari populasi yang sama dengan
populasi kelompok terpapar, dan dapat dipilih dari populasi yang bukan asal
kelompok terpapar, tetapi harus dipastikan kedua populasi harus sama dalam hal
faktor faktor yang merancukan penilaian hubungan antara paparan dan penyakit
yang sedang diteliti.
Kelemahan dalam menggunakan populasi
umum adalah derajat kesehatan berbeda, data kependudukan, kesehatan, dan
catatan medik pada populasi umum tidak seakurat pada populasi khusus.
3.
Menentukan Sampel
Langkah selanjutnya dalam studi kohort adalah
menetapkan besarnya sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
4.
Pengambilan data dan pencatatan
Kedua kelompok yang telah ditetapkan, yaitu kelompok
terpapar dan kelompok tidak terpapar, kemudian diikuti selama jangka waktu
tertentu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam penelitian.
Selanjutnya peneliti melakukan pencatatan semua keterangan yang telah diperoleh
sesuai tujuan penelitian.
5.
Pengolahan dan analisi data hasil
penelitian
Semua data yang telah diperoleh, meliputi data
kejadian penyakit yang dialami oleh kelompok terpapar dan kelompok tidak
terpapar, dilakukan pengolahan data agar dapat ditangani dengan mudah, meliputi
kegiatan editing, coding, processing, dan
cleaning. Selanjutnya data yang diperoleh disajikan dalam tabel.
C. Ciri-Ciri Penelitian Kohort
Pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, kemudian
dilakukan pengamatan dan pencatatan apakah subyek mengalami outcome yang
diamati atau tidak. Bisa bersifat retrospektif atau prospektif .
D. Karakteristik Penelitian Kohort
1.
Bersifat observasional
2.
Pengamatan dilakukan dari sebab ke
akibat
3.
Disebut sebagai studi insidens
4.
Terdapat kelompok control
5.
Terdapat hipotesis spesifik
6.
Dapat bersifat prospektif ataupun
retrospektif
7.
Untuk kohor retrospektif, sumber
datanya menggunakan data sekunder
E.
Kelebihan Dan Kekurangan Dari
Penelitian Kohort
Kelebihan :
1.
Kesesuaian dengan logika normal dalam
membuat inferensi kausal
2.
Dapat menghitung laju insidensi
3.
Untuk meneliti paparan langkah
4.
Dapat mempelajari beberapa akibat
dari suatu paparan
Kekurangan :
1.
Lebih mahal dan butuh waktu lama
2.
Pada kohort retrospektif, butuh data
sekunder yang lengkap dan handal
3.
Tidak efisien dan tidak praktis untuk
kasus penyakit langka
4.
Risiko untuk hilangnya subyek selama
penelitian, karena migrasi, partisipasi rendah atau meninggal
5.
rawan terhadap bias
F.
Pengertian Penelitian Case
Control
Penelitian
Case Control adalah rancangan epidemiologis yang mempelajari hubungan antara
paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok
kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Mempelajari seberapa
jauh faktor risiko mempengaruhi terjadinya efek.
G. Langkah-Langkah Penelitian Case Control
1.
Menetapkan pertanyaan penelitian dan
hipotesis yang sesuai
2.
Menetapkan variabel penelitian
3.
Menetapkan subjek penelitian
4.
Melakukan pengukuran variable
5.
Analisis hasil Karakteristik Penelitian
Case Control
H. Ciri-Ciri Penelitian Case Control
Pemilihan
subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah
subyek mempunyai riwayat terpapar atau tidak. Subyek yang didiagnosis menderita
penyakit disebut: Kasus berupa insidensi yang muncul dan populasi, sedangkan
subyek yang tidak menderita disebut Kontrol.Jenis penelitian ini dapat saja
berupa penelitian restrospektif bila peneliti melihat ke belakang dengan
menggunakan data yang berasal dari masa lalu atau bersifat prospektif bila
pengumpulan data berlangsung secara berkesinambungan sering dengan berjalannya
waktu. Idealnya penelitian kasus kontrol itu menggunakan kasus (insiden) baru
untuk mencegah adanya kesulitan dalam menguraikan faktor yang berhubungan
dengan penyebab dan kelangsungan hidup.
I.
Karakteristik Penelitian Case
Control
1.
Merupakan penelitian observasional
yang bersifat retrospektif
2.
Penelitian diawali dengan kelompok
kasus dan kelompok control
3.
Kelompok kontrol digunakan untuk
memperkuat ada tidaknya hubungan sebab-akibat
4.
Terdapat hipotesis spesifik yang
akan diuji secara statistic
J.
Kelebihan dan Kekurangan dari
Penelitian Case Control
Kelebihan :
1.
Cocok untuk mempelajari penyakit
yang jarang ditemukan
2.
Hasil cepat, ekonomis
3.
Subjek penelitian bisa lebih sedikit
4.
Memungkinkan mengetahui sejumlah
faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan penyakit
5.
Kesimpulan korelasi kurang baik,
karena ada pembatasan dan pengendalian faktor risiko
6.
Tidak menghadapi kendala etik
seperti pada penelitian eksperimen atau cohort
7.
Tidak memerlukan waktu lama (lebih
ekonomis)
Kekurangan :
1.
Pengukuran variable yang
retrospektif, objektifitas dan reliabilitasnya kurang karena subjek penelitian
harus mengingat kembali factor-faktor risikonya,
2.
Tidak dapat diketahui efek variable
luar karena secara teknis tidak dapat dikendalikan
3.
Kadang-kadang sulit memilih control
yang benar-benar sesuai dengan kelompok kasus karena banyaknya factor resiko
yang harus dikendalikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain Case control sering
dipergunakan para peneliti karena dibandingkan dengan kohort, ia lebih murah,
lebih cepat memberikan hasil dan tidak memerlukan sampel yang besar. Bahkan
untuk penyakit yang jarang, case control merupakan satu-satunya penelitian yang
mungkin dilaksanakan untuk mengindentifikasi factor resiko.
B. Saran
Kita harus memahami dengan seksama
pengertian dari metoda-metoda penelitian epidemiologi, sehingga dapat
ditentukan metoda mana yang akan digunakan dalam menyelesaikan suatu kasus penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar