BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Oksigen memegang peran penting dalam semua proses
tubuh secara fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh, mengalami
kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan
oksigen merupakan kebutuhan yang sangat utama dan sangat vital bagi
tubuh. Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem
pernapasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem
respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan banyak kondisi yang
menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen,
seperti adanya sumbatan pada saluran pernapasan. Masalah kebutuhan oksigen
merupakan masalah utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Pemenuh
kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki
Maslow.
Perawat mempunyai perang yang penting dalam pemenuhan kebutuhan oksigen dan
cara mengatasi masalah atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen tersut,
Oleh karena itu, perawat harus memahami konsep kebutuhan oksigen. Dalam makalah
ini kami menyajikan materi mengenai beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam
mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan oksigen bagi manusia.
B. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian relaksasi teknik nafas dalam
2.
Mengetahui
jenis-jenis nafas dalam
3.
Mengetahui tujuan
nafas dalam terutama pada pasien gangguan jiwa
4.
Mengetahui manfaat teknik relaksasi nafas dalam
5.
Mengetahui persiapan
melakukan relaksasi nafas dalam
6.
Mengetahui Teknik
nafas dalam
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A.
Pengertian
Teknik
relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal
ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam,
napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan
napas secara perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002)
Relaksasi
merupakan metode yang efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri kronis.
Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi
pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot, yang menghentikan siklus
nyeri-ansietas-ketegangan otot (McCaffery, 1998)
Relaksasi
merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami
nyeri kronis. Relaksasi sempurna dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh
dan kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulus nyeri. (Ns.Eni
Kusyati,S,Kep,Dkk hal 198, 2006)
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa relaksasi merupakan metode efektif untuk menurunkan nyeri
yang merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan dengan
mekanismenya yang menghentikan siklus nyeri.
B.
Jenis-jenis nafas dalam
Nafas dalam yaitu bentuk latihan nafas
terdiri atas :
a. Pernafasan Diafragma
·
Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi
oksigen di rumah.
·
Posisi penderita bisa duduk, telentang, setengah
duduk, tidur miring ke kiri atau ke kanan, mendatar atau setengah duduk.
·
Penderita meletakkan salah satu tangannya di atas
perut bagian tengah, tangan yang lain di atas dada. Akan dirasakan perut bagian
atas mengembang dan tulang rusuk bagian bawah membuka. Penderita perlu
disadarkan bahwa diafragma memang turun pada waktu inspirasi. Saat gerakan
(ekskursi) dada minimal. Dinding dada dan otot bantu napas relaksasi.
·
Penderita menarik napas melalui hidung dan saat
ekspirasi pelan-pelan melalui mulut (pursed lips breathing), selama inspirasi,
diafragma sengaja dibuat aktif dan memaksimalkan protrusi (pengembangan) perut.
Otot perut bagian depan dibuat berkontraksi selama inspirasi untuk memudahkan
gerakan diafragma dan meningkatkan ekspansi sangkar toraks bagian bawah.
·
Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi
otot perut untuk menggerakkan diafragma lebih tinggi. Beban seberat 0,51 kg
dapat diletakkan di atas dinding perut untuk membantu aktivitas ini.
b.
Pursed lips breathing
·
Menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik
melalui hidung (bukan menarik napas dalam) dengan mulut tertutup
·
Kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan
melalui mulut dengan posisi seperti bersiul
·
PLB dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen
selama ekspirasi
·
Selama PLB tidak ada udara ekspirasi yang mengalir
melalui hidung
·
Dengan pursed lips breathing (PLB) akan terjadi
peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan diteruskan
melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping dan kolaps
saluran napas kecil pada waktu ekspiras
C.
Tujuan nafas dalam pada pasien
gangguan jiwa
1.
Mengurangi
stress
2.
Menurunkan
rasa nyeri
3.
Menurunkan
kecemasan
D.
Manfaat teknik relaksasi nafas
dalam
a. Ketentraman
hati
b. Berkurangnya
rasa cemas, khawatir dan gelisah
c. Tekanan
dan ketegangan jiwa menjadi rendah
d. Detak
jantung lebih rendah
e. Mengurangi
tekanan darah
f. Ketahanan
yang lebih besar terhadap penyakit
g. Tidur
lelap
h. Kesehatan
mental menjadi lebih baik
i. Daya
ingat lebih baik
j. Meningkatkan
daya berpikir logis
k. Meningkatkan
kreativitas
l. Meningkatkan
keyakinan
m. Meningkatkan
daya kemauan
n. Intuisi
o.
Meningkatkan kemampuan
berhubungan dengan orang lain
E.
Persiapan melakukan
relaksasi nafas dalam
1.
Pastikan anda dalam
keadaan tenang dan santai (rileks).
2.
Pilih waktu dan tempat
yang sesuai. (duduk di kursi jika anda di kerjaan atau di rumah).
3.
Anda boleh melakukan
teknik relaksasi ini sambil membaca doa, berzikir atau sholawat.
F. Teknik nafas dalam
a. Cuci tangan.
b. Jelaskan prosedur yang
akan kita lakukan pada pasien.
c. Atur posisi nyaman bagi pasien dengan posisi setengah duduk ditempat tidur atau telentang.
c. Atur posisi nyaman bagi pasien dengan posisi setengah duduk ditempat tidur atau telentang.
d. Flexikan lutut klien
untuk merileksasikan otot abdominal.
e. Letakkan 1 atau 2
tangan pada abdomen, tepat dibawah tulang iga.
f. Anjurkan pasien untuk mulai latihan dengan cara menarik nafas dalam melalui hidung dengan bibir tertutup.
g. Kemudian anjurkan klien untuk menahan napas sekitar 1-2 detik dan disusul dengan menghembuskan napas melalui bibir dengan bentuk mulut seperti orang meniup ( purse lips breathing).
f. Anjurkan pasien untuk mulai latihan dengan cara menarik nafas dalam melalui hidung dengan bibir tertutup.
g. Kemudian anjurkan klien untuk menahan napas sekitar 1-2 detik dan disusul dengan menghembuskan napas melalui bibir dengan bentuk mulut seperti orang meniup ( purse lips breathing).
h. Lakukan 4-5 kali
latihan, lakukan minimal 3 kali sehari.
i. Catat respon yang
terjadi setiap kali melakukan latihan nafas dalam.
j. Cuci tangan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
§
Nafas dalam yaitu bentuk latihan nafas yang terdiri atas pernafasan
abdominal(diafragma) dan purs lips breathing.
§
Tujuan
Pernafasan abdominal memungkinkan nafas dalam secara penuh dengan sedikit usaha. Pursed lips breathing membantu klien mengontrol pernafasan yang berlebihan.
Pernafasan abdominal memungkinkan nafas dalam secara penuh dengan sedikit usaha. Pursed lips breathing membantu klien mengontrol pernafasan yang berlebihan.
§
Prosedur :
a.
Atur posisi yang nyaman
b.
Flexikan lutut klien untuk
merileksasikan otot abdominal
c.
Letakkan 1 atau 2 tangan pd abdomen,tepat
dibawah tulang iga
d.
Tarik nafas dalam melalui
hidung,jaga mulut tetap tertutup,hitung sampai 3 selama inspirasi
e.
Hembusan udara lewat bibir seperti
seperti meniup (purse lips breathtig) secara perlahan
DAFTAR PUSTAKA
Black, J.M., Matassarin, E. Medical Surgical Nursing. 1997. Clinical Management for
Continuity of Care. J.B. Lippincott Co.
Luckman & Sorensen. Medical Surgical Nursing. 1990.
WB Saunders Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar