Sabtu, 18 Oktober 2014

Watson's philosophy and science of nursing



BAB I
PENDAHULUAN
1.      A.    LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relative, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. 
Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standar dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.
1.      B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.              Apakah  pengertian Filosofi keperawatan menurut Jean Watson?
2.              Apa saja komponen dari keperawatan?
3.              Apa perbedaan orang dan manusia menurut teori Jean Watson?
4.              Apa saja bagian dasar tentang teori Watson?
5.              Apa saja Penerapan teori Jean Watson?

1.      C.    TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.              Untuk memahami pengertian filosofi keperawatan menurut Jean Watson.
2.              Untuk mengetahui apa saja yang berkaitan dengan keperawatan.
3.              Untuk mengetahui perbedaan orang dan manusia menurut teori Jean Watson.
4.              Untuk mengetahui dasar tentang teori Watson.
5.              Untuk mengetahui macam Penerapan teori Jean Watson.

 


BAB II
PEMBAHASAN
1.    A.        PENGERTIAN FILOSOFI KEPERAWATAN

A.              1. Definisi filosofi keperawatan
Filosofi keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan dan bertindak/berperilaku dalam melaksanakan praktek keperawatan pada klien dalam rentang sehat-sakit.
A.        2. Keperawatan menurut Jean Watson
“….Human science of person and human health-illness experiences that are mediated by professional, personal, scientific, esthetic, and ethical human are transaction..”
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities, dan kiat/art (Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson (1985) “human care is the heart of nursing”. Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care adalah komprehensif.


2.         B.      KOMPONEN KEPERAWATAN
            Nilai-nilai yang mendasari konsep keperawatan menurut Jean Watson meliputi:
1.      Kemanusiaan (Human Beeing)
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna, tetapi dalam fungsi perkembangannya dia  harus selalu  beradaptasi dengan  lingkungan  sosialnya. Jika  adaptasi  tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi konflik (terutama konflik psikososial) yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang  kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.
2.      Kesehatan
Meskipun WHO telah menyatakan bahwa sehat adalah keadaan positif fisik, mental, sosial, Watson percaya bahwa faktor lain perlu dilibatkan. Watson menambahkan tiga elemen yaitu :
      1. Level yang tinggi dari seluruh fisik, mental, dan fungsi sosial.
      2. Tingkat pertahahan adaptif umum dari fungsi harian.
      3. Tidak adanya penyakit (atau adanya usaha yang mengarah supaya tidak ada).
Watson menjelaskan bahwa secara tradisional dinamakan perawatan kesehatan adalah mitos. Dinamakan perawatan kesehatan, diagnosa penyakit, perawatan penyakit, dan resep obat adalah perawatan medis. Perawatan kesehatan yang sebenarnya berfokus pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan. Watson menambahkan bahwa sehat mengarah pada kesatuan dan harmoni dalam pikiran, badan dan jiwa.
Watson percaya individu sebaiknya menjelaskan kondisi kesehatan atau penyakit, sejak dia menujukkan pandangan sehat sebagai keadaan subjektif dalam pikiran orang.
3.      Lingkungan sosial
Watson menyatakan bahwa merawat dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.
4.      Keperawatan
Menurut Watson keperawatan  fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari  dua area, yaitu: masalah penanganan  stress dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
a.   Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
b.  Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
c.   Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
d.  Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien (helping trust)
e.   Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negatif.
f.   Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan.
g.  Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
h.  Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
i.   Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
j.   Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

2.    C.      PERBEDAAN ORANG DAN MANUSIA
Menurut Jean Watson
Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities, dan kiat/art (Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson (1985) “human care is the heart of nursing”. Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care adalah komprehensif.

Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area:
a. Pengkajian terhadap kondisi manusia.
b. Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat sakit.
c. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya.
d. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship.
e. Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.

Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person as a whole, as a fully functional integrated self. Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu).
Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa mencintai. Meskipun tulisan awal Watson mengarah pada hasil kerjanya sebagai filisofi dan ilmu caring, pada buku selanjutnya Watson dengan jelas menyatakan hasil kerjanya menggambarkan teori keperawatan (George, 1995). Pada konteks ini, Watson mengadopsi pandangan tentang manusia sebagai orang bernilai dalam dan dirinya sendiri untuk dirawat, dihormati, diasuh, dipahami dan dibantu.
Secara umum pandangan filosofis manusia adalah diri yang teritegrasi penuh. Manusia dipandang lebih besar dari dan berbeda dari jumlah bagian-bagiannya.
Watson percaya bahwa manusia lebih baik dipandang dalam kerangka konflik perkembangan dan perhatian yang sistematik pada konflik perkembangan individu dan keluarganya penting untuk pelayanan kesehatan. Semua konflik berdasarkan model Erikson krisis psikososial titik balik yang mencakup keseluruhan siklus hidup manusia. Sering terjadi semua konflik dapat menghapus reaksi stress yang memerlukan respon koping. Perawat harus memahami manusia ketika mereka sakit, sehat atau sedang stress.
2.    D.      DASAR-DASAR TENTANG TEORI WATSON

Beberapa bagian dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut :
1. Asuahan keperawatan dilakukan secara interpersonal yaitu antar manusia.
2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor terapeutik yang menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
3. Asuahan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.
4. Respon asuahan keperawatan tidak hanya menerima seseorang sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal – hal yang mungkin terjadi nantinya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan perkembangan potensi dan memberi keleluasaan bagi seseorang untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan.
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat menyehatkan daripada mengobati.
7. Praktik asuhan merupakan pusat keperawatan.

2.    E.      PENERAPAN TEORI JEAN WATSON
            Penerapan teori Jean Watson, terdiri dari: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
1.   Pengkajian
Kegiatan ini meliputi observasi, identifikasi serta peninjauan masalah. Pengkajian didasarkan atas tingkatan kebutuhan dasar yang dibagi dalam 4 tingkatan yaitu :
a)          Kebutuhan tingkat rendah (biofisik), yang terdiri dari kebutuhan nutrisi dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi. 
b)         Kebutuhan tingkat rendah (psikofisik), meliputi kebutuhan aktifitas dan kebutuhan seksual.
c)          Kebutuhan tingkat tinggi (psikososial), meliputi  kebutuhan untu berprestasi dan kebutuhan untuk diakui sebagai anggota kelompok.
d)         Kebutuahan tertinggi (kebutuhan intepersonal dan intrapersonal), meliputi kebutuhan untuk aktualisasi diri.
2.   Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu pendekatan konseptual untuk memecahkan suatu masalah, karena perencanaan yang baik dapat memecahkan masalah. Perencanaan membantu menentukan bagaimana suatu variabel dapat diuji atau diukur.
3.   Pelaksanaan
Implementasi merupakan tindakan langsung dari rencana intervensi, dalam proses implementasi juga berlangsung proses pengumpulan data.
4.   Evaluasi
              Evaluasi merupakan suatu metode dan proses menganalisa data serta menilai pengaruh intervensi yang telah diberikan. Selain itu yang termasuk dalam proses ini adalah interpretasi hasil, kriteria hasil yang dicapai secara umum.


Dalam jurnal Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa Original carative factors kemudian dikembangkan oleh Watson menjadi clinical caritas processes yang menawarkan pandangan yang lebih terbuka (Watson, 2004), yaitu:
·          Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring.
·          Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan system keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat.
·          Memberikan perhatian terhadap praktekpraktek spiritual dan transpersonal diri orang lain, melebihi ego dirinya.
·          Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yang sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya.
·          Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative. Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson ..… ( Abi Muhlisin dan Burhannudin Ichsan) 149 sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat.
·          Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistik.
·          Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
·          Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun non fisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
·          Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh, memberikan “human care essentials”, yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
·          Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.

Journal of Nursing Science & Practice

Journal of Nursing science & practice ( JoNSP ): is an international eJournal which provides readers high quality, original research, review- papers and the short research communications as well.
Focus and Scope Covers
  • Assessment and Diagnosis
  • Care planning
  • Community and Home Care
  • Critical Care & Pediatric Nursing
  • Emergency Gerontology
  • Geriatric Nursing
  • Anesthesia

Features

  • STM Journal is meant to facilitate a cost effective access to the quality research findings in the domains of Science, Technology and Medicine through the publication of online quality scholarly journals.
  • STM Journals are using the best available technology for the rapid & reliable online Publications and has a comprehensive manuscript & Journal Management System.
  • Rapid online publication of papers, soon after their formal acceptance/ finalization.
  • Provides an online three tier stringent but smooth review process, with a highly acclaimed editorial board.
  • Free online open access to the abstracts of all articles.

Salient Features of STM Journals

Publisher:
STM Journals ( Consortium ELearning Network Pvt. Ltd.)
Website :
www.stmjournals.com
Domains :
Scientific, Technical & Medical
No. of Journals :
60
Available :
Print + Online
Print Periodicity :
3 Issues per year
Access :
Print, Online - User ID / Password, Static IP address based
Indexing/Abstracting Status :
Google Scholar, Digiworld, NCBI, Indian Science Abstract (NISCAIR)
ISSN :
Assigned
Metadata Harvesting :
Enabled
Editorial Board :
Sound and experienced with International and National Representation



















Berikut ini akan diberikan sebuah contoh kasus. Pada kasus ini akan diterapkan proses keperawatan berdasarkan teori Watson. Proses keperawatan pada kasus ini didasarkan pada aplikasi teori Watson dalam George (1995). Empat derajat kebutuhan digunakan dalam tahap pengkajian dan sepuluh faktor karatif digunakan dalam tahap perencanaan dan implementasi. Diagnosa keperawatan yang diangkat dan dibahas pada aplikasi dalam kasus ini hanya satu saja dengan maksud sebagai proritas penyelesaian. Diagnosa keperawatan lain dapat saja dirumuskan dan diselesaikan dengan menggunakan metode yang sama dengan diagnosa keperawatan yang dibahas dibawah ini.
Adapun kasus tersebut adalah : Ny. S, 70 tahun dilarikan ke sebuah rumah sakit pemerintah oleh para tetangganya karena sesak nafas dan batuk-batuk berdahak saat sedang mencuci pakaian di depan rumahnya. Ny. S tampak kurus, kulit kering, badan lemah dan muka pucat. Para pengantar mengatakan selama ini Ny. S tinggal sendiri di rumah dan tidak punya keluarga lagi. Ny. S termasuk kurang mampu. Ny. S sehari-hari bekerja sebagai pengumpul botol-botol yang akan dijual kepada pabrik pengolah plastik. Ny. S tinggal di rumah sempit dan kurang ventilasi. Dari hasil pemeriksaan saat masuk rumah sakit didapatkan data tekanan darah 80/60 mmmHg, nadi 100 kali/menit, suhu 37 derajat Celcius, pernafasan 25 kali/menit, dan sklera tampak pucat. Hasil pemeriksaan laboratorium darah didapatkan Hb 10 gr/dl, Ht 33%, leukosit 10000 ul dan trombosit 140.000 ul, dan albumin diperiksa dengan hasil 3 gr/dl. Dari hasil rontgen dada menunjukkan adanya TB paru. 

Proses keperawatan menurut teori Watson untuk kasus Ny. S adalah :
Proses Keperawatan Aplikasi Teori

1. Pengkajian 
·         Kebutuhan derajat lebih rendah
(Biofisik) Bagaimana Ny. S melihat dirinya? Apakah tinggi badan, berat badan, hasil pemeriksaan fisik Ny. S normal? Apakah Ny. S cukup makan dan minum untuk mempertahankan kondisi tubuh yang normal? Apakah pola eliminasi dan pernafasan Ny. S normal? 
·         Kebutuhan derajat lebih rendah 
(Psikofisik) Apakah citra tubuh Ny. S positif? Apakah dia berpartisipasi dalam aktifitas yang biasa pada seusianya? apakah evaluasi hasil nilai lab dalam batas normal? Bagaimana kehidupan  seksualitasnya?
·         Kebutuhan derajat lebih tinggi
(Psikososial) Apakah hubungan Ny. S dengan sesama memuaskan? Apakah kondisi kurang mampu membuatnya terhambat? Apakah lingkungannya memfasilitasi pertumbuhan dirinya? Apakah dia merasa dicintai dan mencintai?
·         Kebutuhan derajat lebih tinggi
(Intrapersonal) Bagaimana perasaan Ny. S tentang dirinya? Apakah Ny. S menyukai dunianya? Apakah Ny. S merasa mencapai tujuannya?

2. Perencanaan dan Implementasi

Penggunaaan faktor karatif Membangun lingkungan caring melalui pemahaman empatik. Membangun hubungan  saling melalui mendorong ekspresi perasaan tentang kondisi tubuhnya. Gunakan kehangatan, empati, keserasian dalam membangun komunikasi terbuka. Tingkatkan pengajaran interpersonal dengan melibatkan klien dalam perencanaan tindakan. Ajarkan klien bagaimana menghadapi konflik atau masalah. Fasilitasi hubungan dengan masyarakat dengan meningkatkan otonomi. Bantu mengekspesikan pandangan. kehidupan seksualitasnya. Dorong klien mengkaji interaksi sosialnya dan mengembangkan kepuasan diri. Penekanan pada kepuasan diri lebih dari sekedar kesempurnaan diri. Kaji fungsi respirasi, seperti suara nafas, rate, irama, kedalaman dan penggunaan otot pernafasan. Catat kemampuan batuk efektif, karakter,  jumlah sputum, adanya hemoptisis. Tempatkan klien pada posisi semi fowler. Kaji klien dengan latihan batuk dan nafas dalam. Keluarkan sekret dari mulut dan trakea. Suction 
jika perlu. Pertahankan intake cairan 2500 ml/hari jika tidak ada kontraindikasi. 
Kolaborasi: beri udara/oksigen yang dilembabkan. Beri obat-obatan sesuai indikasi. Seperti mukolitik, bronkodilator. Siapkan atau Bantu dengan intubasi darurat.

Evaluasi Apakah hubungan saling percaya telah tercapai? Apakah Ny. S telah menunjukkan tanda-tanda normal dalam area yang dikaji, biofisik, psikofisik, psikososial, intrapersonal?
Apakah Ny. S telah belajar usaha untuk dapat menjalani hidup dengan sukses? Kriteria evaluasi, jalan nafas paten, sekret dikeluarkan tanpa bantuan, menunjukkan perilaku mempertahankan jalan nafas yang bersih, berpartisipasi dalam perawatan sesuai kemampuan, mengidentifikasi komplikasi dan melakukan tindakan yang tepat.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu kelemahan teori Watson menurut George (1995) adalah lebih menekankan pada kebutuhan psiksosial. Sebenarnya perawat juga perlu memahami kebutuhan psiksosial klien, karena selama ini lebih perawat lebih banyak berfokus hanya kepada kebutuhan biofisik klien. Meskipun demikian dalam teori Watson juga terdapat pengkajian kebutuhan biofisik dan penyelesaian masalah dalam hal pemuasan kebutuhan semua aspek termasuk biofisik. Namun untuk lebih saling menguatkan, salah satu cara untuk menutupi kelemahan teori Watson ini dalam penerapan teori ini di dalam praktik adalah dengan mengkombinasikan atau memodifikasi teori ini dengan konsep atau teori lain yang lebih menekankan pada kebutuhan biofisik dan kebutuhan lain sehingga dapat saling mengisi dan melengkapi.




BAB III
PENUTUP
3.      A.        KESIMPULAN

3.1.      Filosofi Keperawatan
Menurut kami adalah pedoman dan pegangan dalam sikap dan tingkahlaku dalam melaksanakan praktek keperawatan terhadap klien dalam rentang sehat-sakit. Dengan konsep yang mendasari keperawatan diantaranya: manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan.
3.2.      Komponen keperawatan
Menurut kami keperawatan meliputi beberapa komponen diantaranya: manusia, kesehatan, lingkungan, keperawatan. Yang berhubungan erat dalam melaksanakan praktek keperawatan sebagai pedoman dan pegangan yang menjiwai dalam tiap-tiap tindakan dan perbuatan seorang perawat.
3.3.      Orang dan Manusia
Menurut kami orang dan manusia dalam bahasa itu beda dalam penggunaanya. Manusia makhluk yang berakal budi sedangkan orang adalah kata untuk menggolongkan manusia, misalnya: tiga orang mahasiswa, lima orang pejabat, dll. Jadi intinya sama-sama makhluk yang berakal budi.
                        3.4.      Dasar teori Watson
Menurut kami dasar teori tentang Watson sangat penting untuk dipahami di teori keperawatan dalam asuhan keperawatan.
                        3.5.      Penerapan teori Jean Watson
Menurut kami penerapan teoti Jean Watson sangat mendukung untuk keperawatan sendiri yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
3.    B.      SARAN
Setiap perawat harus memahami akan filosofi keperawatan sebagai pedoman dalam bertindak dan berperilaku dalam praktek keperawatan. Dan mengetahui akan aspek-aspek keperawatan diantaranya: manusia, kesehatan, lingkungan, keperawatan.












 

1 komentar: